- -

Kembali Memahami Nilai Luhur Bangsa Lewat Sosialisasi 4 Pilar MPR

Selasa, 22 Agustus 2017 | 18:53 WIB

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin kembali menegaskan pentingnya pemahaman dan pengamalan 4 Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pernyataan itu disampaikannya ketika menjadi pembicara dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR di Universitas Pakuan, Bogor pada Selasa (22/8/2017).

Dalam pembukaannya, Mahyudin menyebutkan berbagai kendala dalam perjalanan 4 Pilar MPR, di antaranya persoalan sosialisasi.

"Dalam perjalanannya sejak diperintahkan UU, MPR menjumpai berbagi kendala.  Salah satu yang paling besar adalah gugatan perihal judul sosialisasi tersebut yakni Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara.  Proses kasus tersebut sampai ke MK dan alhamdulillah saat ini berganti judul menjadi Sosialisasi Empat Pilar MPR," ujar dia di hadapan ratusan civitas academica Universitas Pakuan.

Adapun hasil dari sosialisasi 4 Pilar MPR yang diharapkan adalah pemahaman rakyat Indonesia akan nilai-nilai luhur Pancasila. Oleh karena itu, cara yang digunakan dalam sosialisasi ini pun beragam dan disesuaikan dengan umur dan kelompok target sosialisasi.

Misalnya untuk siswa TK dan SD, sosialisasi dilakukan dalam bentuk lomba mewarnai. Sementara untuk siswa SMA dilakukan dengan lomba cerdas cermat, dan training for trainers untuk kalangan profesional dan akademisi.

Mahyudin pun bersyukur karena masyarakat dapat menerima dengan baik penetrasi 4 Pilar MPR, tanpa paksaan atau doktrinasi. Ia berharap para peserta mampu mengamalkannya dan menjadi agen sosialisasi bagi lingkungan sekitarnya.

"Yang ada rakyat Indonesia menyadari dengan kesadaran tinggi pentingnya Pancasila dan nilai luhur bangsa untuk persatuan dan kesatuan bangsa," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu pula, Mahyudin mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap isu SARA yang memecah belah bangsa. Seperti yang terjadi pada Pilkada DKI lalu. Menurutnya setiap individu berhak memilih dan berpartisipasi dalam proses politik. (Adv)


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id